Rabu, 04 Juni 2008

Luwes Menggendong Bayi


Tangan mana dulu yang menyentuh bayi, yang kiri atau yang kanan? Simpan dulu semua kebingungan Anda. Sekarang waktunya menambah ketrampilan Anda dengan M&B.


Tidak semua ibu baru dikaruniai kemampuan untuk menggendong dengan luwes. Bagi yang belum “berpengalaman”, bisa terlihat kaku dan penuh keraguan. Sebetulnya yang harus diyakini, Tuhan menciptakan makhlukNya dengan sempurna. Bahkan bayi yang kelihatan ringkih pun dibekali dengan “ilmu” mempertahankan diri dengan berbagai reflek yang dimilikinya. Artinya, modal utama sukses menggendong si kecil adalah keyakinan bahwa Anda mampu. Jangan pedulikan kata orang lain bila ada yang mengomentari. Lebih baik Anda serap dan praktikkan saja trik menggendong bayi dari M&B berikut.


Menggendong Bayi dari Posisi Telentang


Sanggalah leher dan pantatnya


Sebelum menggendong, dekatkan tubuh Anda terlebih dahulu dengan tubuh si kecil. Kemudian selipkan satu tangan (biasanya tangan kiri) ke bawah kepala dan lehernya, dan tangan yang satu lagi ke bawah pantatnya. Ini adalah posisi mengunci, dengan posisi ini si kecil bisa Anda angkat dengan aman.


Angkatlah si kecil dengan gerakan perlahan


Anda bisa mengangkat si kecil dari posisi vertikal ataupun horisontal. Sambil mengangkat, Anda boleh membisikkan kata-kata yang menenangkan sehingga si kecil akan merasa nyaman.
Ambil posisi menggendong yang nyaman
Sambil menegakkan tubuh Anda, perlahan dekatkan si kecil ke arah dada . Jagalah agar posisi kepala sedikit lebih tinggi dari bagian tubuh yang lain.


Rebahkan pada siku lengan


Sambil mendekatkan bayi ke arah dada, geserlah pelan-pelan tangan kiri yang menyangga posisi leher ke arah pantat, sambil meletakkan kepala dan lehernya pada lengan kiri bagian atas. Posisikan tangan kiri Anda menyangga dan memeluk seluruh tubuhnya sedemikian rupa sehingga si kecil tidak goyah dan merasa nyaman. Letakkan lengan kanan Anda di bawah posisi lengan kiri untuk membantu menyangga si kecil.
Cara menggendong yang lain, Anda bisa langsung mendekap si kecil ke arah dada setelah Anda mengangkatnya dari tempat tidur dalam posisi vertikal. Jangan lupa untuk tetap menyangga leher dan pantatnya. Si kecil akan senang mendengarkan suara detak jantung Anda.


Menggendong Bayi dari Posisi Tengkurap


Ketika bayi sudah berusia tiga bulan, ia sudah bisa membalikkan tubuhnya sendiri. Anda mungkin akan menemukan ia sudah dalam keadaan tengkurap. Inilah caranya mengangkat bayi dari keadaan tengkurap.


Topang leher dan perutnya dengan tangan


Selipkan tangan kanan di antara kaki untuk menopang perut dan dadanya. Selanjutnya selipkan tangan kiri Anda sehingga menopang pipi. Lakukan dengan yakin dan pastikan tubuh dan kepalanya tersangga dengan baik.


Angkat dan balikkan bayi ke arah Anda


Angkat tubuh si kecil perlahan, sambil memutar badannya ke arah tubuh Anda. Perlahan, geser tangan yang sebelumnya menopang pipi ke arah pangkal lengannya . “Kunci” posisinya dengan mengapit lengannya dengan jari-jari di tangan kiri Anda. Jangan lupa untuk menjaga agar posisi kepalanya lebih tinggi dari bagian tubuh yang lain.


Proses menggendong


Selanjutnya, geser tangan kiri ke arah pantat untuk menopang seluruh bagian tubuhnya. Tarik juga tangan kanan Anda untuk membantu kerja tangan kiri menyangga seluruh tubuhnya.
Menggendong merupakan salah satu cara Anda berkomunikasi dengan si kecil. Ketika bayi sakit dan menangis, Anda akan menggendongnya. Gendongan Anda akan mengingatkan si kecil pada suasana ketika masih di dalam perut, sehingga ia akan merasa aman hingga ia merasa tenang. Anda memang akan sering menggendong si kecil. Jadi jangan khawatir, lama kelamaan Anda juga akan terbiasa dan tidak kaku lagi.


Yang harus diingat, otot leher bayi baru lahir belum berkembang hingga usianya tiga bulan. Selama itu, saat menggendong Anda harus menopang lehernya. Jangan pula mengguncang-guncangkan bayi dengan kencang saat menggendong, karena dapat mengakibatkan pendarahan di otak.


Top Tip
Saat mengangkat bayi dari tempat tidur, pastikan posisi kepala sejajar dengan bagian tubuh yang lain. Ketika sudah terangkat, baru posisikan kepalanya lebih tinggi (source: Mother&Baby)

Tidak ada komentar: