Rabu, 04 Juni 2008

PAP-NET : PENDETEKSIAN KANKER SERVIKS LEBIH DINI

Perlu dilakukan para wanita yang sudah menikah. Tujuannya agar bisa segera diobati dan mencapai kesembuhan seratus persen.

Kita tahu, kanker atau tumor ganas adalah suatu pertumbuhan abnormal pada jaringan tubuh yang tak terkontrol dan cepat bertumbuh menjadi besar. Jadi, apabila tak segera dicegah atau diobati, maka dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya dan menyebabkan kematian.

Terlebih lagi, menurut dr. Baby Ivonne Susan dari Laboratorium Klinik Utama Johar, Jakarta, kanker serviks menduduki peringkat teratas yang banyak menyerang wanita di Indonesia. Apalagi, pada awal penyakit atau stadium yang masih dini, gejala atau keluhan hampir tak ada. Hal inilah yang menyebabkan kanker leher rahim seringkali terlambat didiagnosa. "Namun sebenarnya proses pertumbuhan kanker leher rahim dari awal sampai menjadi kanker memakan waktu cukup lama. Artinya, memberikan cukup waktu untuk menemukannya pada tahapan dini."
Sayangnya, di Indonesia budaya pemeriksaan Pap-smear secara rutin bagi wanita yang telah menikah atau telah melakukan hubungan seks masih kurang, sehingga seringkali kanker ini terlambat didiagnosa. "Padahal untuk menemukan adanya perubahan abnormal pada sel-sel leher rahim sedini mungkin harus dilakukan Pap-smear secara berkala." Pemeriksaan ini bisa mendeteksi kelainan, dari prakanker hingga kalau sudah terjadi kanker agar bisa dilakukan pengobatan yang cepat dan tepat.

"Jika belum menjadi kanker, tapi baru prakanker, maka pengobatannya tentu bisa seratus persen. Sedangkan kalau sudah stadium 1 hingga 2 memang bisa diobati, tapi kesembuhannya tidak seratus persen lagi. Kan, sayang, padahal bisa dideteksi sejak sedini mungkin." Sebab, semakin dini suatu kanker ditemukan, bukankah semakin baik hasil pengobatannya dan bahkan dapat disembuhkan secara tuntas.

Perlu diketahui, sebelum menjadi kanker didahului oleh stadium prakanker; CIN (Celluler Intraepithelial Neoplasia) 1, CIN 2, dan CIN 3. Barulah sesudah itu stadium nol, stadium 1 (A+B), stadium 2 (A+B), stadium 3 (A+B), dan 4.

"Kalau masih CIN 1, kan, belum tentu jadi kanker. Bisa jadi ia akan hilang sendiri. Sementara perubahan dari CIN 1 ke CIN 2 akan memakan waktu 2 tahun. Begitu selanjutnya. Sehingga kalau kita sudah bisa mendeteksi adanya kelainan itu sejak di CIN 1, maka pengobatannya akan mudah. Tapi kalau ketahuannya sudah CIN 3, maka mau tak mau harus diobati."

PAP-SMEAR DAN PAP NET

Yang dimaksud Pap-smear adalah pemeriksaan lendir dari leher rahim dengan alat spatula atau sejenis sikat halus. "Lendir leher rahim diambil, kemudian dioleskan dan direkatkan pada sejenis kaca objek." Lalu diperiksa di bawah mikroskop oleh patolog untuk menguji sel-sel leher rahim. Pada kaca tersebut terkandung 300-500 ribu sel leher rahim. Nah, dengan mikroskop, seorang patolog harus meneliti seluruh sel dan memisahkan sel-sel abnormal dari sel-sel normal.

Sayangnya, pemeriksaan Pap-smear stadium dini, di mana sel abnormal baru merupakan tahap prakanker dan dalam jumlah sangat sedikit atau kurang dari 200 sel, seringkali sel-sel abnormal tersebut tidak terdeteksi, sehingga dalam pelaporan hasilnya kerap dikatakan negatif.
"Akibatnya, wanita yang seharusnya dapat diobati dini akhirnya terlambat didiagnosa sehingga mencapai stadium lanjut ketika dilakukan tes ulang."

Menurut Baby, kini ada alat yang lebih canggih lagi untuk mendeteksi sel-sel abnormal tersebut jauh lebih dini lagi, yaitu Pap-net. "Pap smear dan Pap-net sebenarnya sama, hanya pemeriksaannya saja yang berbeda. Pada Pap-net pemeriksaannya lewat bantuan komputer canggih sehingga dapat mengidentifikasi adanya sel-sel abnormal atau sel-sel prakanker walau dalam jumlah yang sangat sedikit sekalipun. Bahkan hanya dengan 5 sel pun bisa terdeteksi."

Selain itu, karena memakai komputer, maka sel-sel yang mencurigakan itu bisa keluar di layar monitor sekaligus dapat diperbesar. Sehingga patolog tinggal melihat lewat layar monitor. "Selain itu, karena menggunakan komputer, maka akan lebih memudahkan patolog untuk menilai. Dengan demikian, kesalahan bisa ditekan hingga hampir nol atau hampir tak ada."

Baby kemudian menuturkan pengalaman wanita Amerika berusia 42 tahun dan selama 1987-1992 secara rutin melakukan Pap-smear dengan hasil yang dikatakan selalu negatif. "Pada 1992 secara klinis wanita tersebut dinyatakan menderita kanker leher rahim ganas. Setelah seluruh kaca Pap-smearnya dievaluasi ulang dengan Pap-net, ternyata sejak Pap-smear 1987, telah ditemukan sel-sel abnormal tersebut."

Keunggulan pemeriksaan Pap-net lewat komputer ini, terang Baby, dari seribu pasien, 50 dinyatakan akan terkena kanker. "Padahal kalau lewat pemeriksaan konvensional atau lewat mikroskop, dari seribu pasien hanya 3 yang terdeteksi akan terkena kanker."

Karena itu, terang Baby, dokter selalu menganjurkan Pap-smear diulang-ulang terus. "Karena ia tak bisa menebak, pasien mana yang bakal kena, sehingga harus dilakukan berulang-berulang. Bisa jadi sekarang negatif, 6 bulan kemudian negatif, 6 bulan mendatang negatif. Padahal bisa saja sebenarnya ada sesuatu. Nah, dengan Pap-net 2 tahun sebelumnya bisa terdeteksi. Jadi, kalau dari Pap-net hasilnya negatif, maka selama 2 tahun akan negatif. Baru 2 tahun kemudian, si pasien bisa periksa lagi."

Saat ini, aku Baby, hanya ada 4 negara di dunia yang punya center Pap-net; Amerika, Hongkong, Belanda, serta Australia. Kilinik tempatnya berpraktek merupakan cabang dari Australia sejak 3 tahun lalu.

CARA KERJA PAP-NET

Cara pemeriksaan Pap-net sama dengan Pap-smear, kok; diambil apusan cairan vagina. Cairan serviks akan ditaruh di kaca objek. "Selanjutnya slide, kami kirim ke Australia. Jangan khawatir, cairan vagina yang dikirim ini tidak akan berubah. Sebab, cairan itu sudah kami beri alkohol dan dikemas dengan baik. Jadi, entah mau dikirim sekarang atau tahun depan pun tak akan berubah."

Selanjutnya slide dimasukkan dalam boks yang teruji aman. Kemudian dilakukan slide mapping untuk pengujian koordinat. Langkah selanjutnya dilakukan scanning; untuk memilih 128 sel yang paling mencurigakan. Sel yang dicurigai akan masuk dalam layar komputer, sehingga si patolog dapat memperbesarnya. "Pap-net mempunyai 3 komputer dengan pembesaran berbeda-beda; pembesaran 50, 200, dan 400 kali."

Nah, Pap-net akan memeriksa seluruh sel-sel dan memberikan koordinat-koordinat lokasi dari sel-sel yang mencurigakan. Selanjutnya hasil temuannya akan diuji ulang oleh patolog dan mengindentifikasikan sel-sel tersebut dengan memfokuskan konsentrasi pada koordinat-koordinat yang telah ditunjuk sehingga akan lebih memudahkan patolog untuk menelitinya." Hasilnya akan dilaporkan dengan sistem bethesda. "Kalau negatif, ya, dikatakan negatif, sedangkan kalau positif, ya, dikatakan positif. Jadi, pasti hasilnya tak membingungkan pasien."
Selanjutnya si patolog akan melihat apakah hal itu suatu kelainan atau tidak. "Kalau mencurigai sesuatu, ia akan cek ulang lagi dalam mikroskop. Jadi, pemeriksaannya sangat panjang."

Selain itu, dengan Pap-net, kalau ada sesuatu, entah itu radang atau infeksi juga akan dilaporkan. "Beberapa infeksi yang bisa ditangkap dan terlihat di layar komputer, antara lain virus HPV, jamur candida, trikomonas, vaginosis bakteria, virus herpes. Bahkan pada wanita-wanita yang perlu hormon juga akan kelihatan di layar komputer sehingga kami bisa memberi saran pada pasien untuk segera melakukan pengobatan."

WAKTU PALING TEPAT

Pemeriksaan Pap-net tak berbeda dengan pemeriksaan Pap-smear; dilakukan bagi wanita yang sudah pernah melakukan hubungan seks. Sebab, hampir tak pernah terjadi kanker serviks pada wanita belum pernah berhubungan seksual. "Kita tahu, kan, kanker serviks adalah kanker hasil dari hubungan seksual." Nah, kalau si wanita telah berhubungan intim, maka paling lambat 2 tahun setelah berhubungan, ia harus mulai melakukan pemeriksaan. "Karena kita anggap, dari awal timbulnya pencetus hingga timbul kelainan itu sekitar 2 tahun."

Sebelum datang melakukan Pap-net, saran Baby, sebaiknya saat sedang tidak menstruasi. "Sebab, kalau lagi haid, darahnya keluar terus sehingga kami tak bisa mengambil cairan serviksnya." Bila Pap-smear biasanya dilakukan 2 minggu setelah haid, maka Pap-net tidaklah demikian. "Asalkan sudah bersih, baru dua hari sesudah menstruasi pun tak masalah."

Syarat lainnya, sebaiknya tidak melakukan hubungan seks malam sebelum dilakukan pemeriksaan. "Sebab dikhawatirkan sel-sel di mulut rahim ikut lepas. Padahal kita justru mau mengambil sel-sel tersebut. Akibatnya yang seharusnya kita cari, jadi tak ada." Bukan itu saja, sebelumnya juga jangan memakai obat pencuci vagina. "Takutnya, sel-sel yang berada dalam mulut rahim ikut tercuci." Selanjutnya, bila ada keputihan, sebaiknya diobati dulu baru dilakukan Pap-net.

DILANJUTKAN KOLPOSKOPI

Selanjutnya, bila dalam pemeriksaan Pap-net diketahui ternyata ada sel-sel yang mencurigakan, terang Baby, maka si pasien akan dianjurkan melakukan pemeriksaan kolposkopi untuk memeriksa leher rahimnya. "Sebelumnya akan disemprotkan asam cuka pada saluran serviks. Nah, daerah yang ada kelainan akan berwarna lain." Dengan lup pengait khusus maka jaringan itu dicubit. Karena kolposkopi dilengkapi dengan alat operatif, sehingga bisa langsung dilakukan tindakan pada kelainan tersebut. "Tindakannya sangat singkat, tak sampai 5 menit. Tapi dokter yang melakukannya harus ahli dalam kolposkopi. Kalau tidak, di daerah tepinya bisa muncul lagi." Selanjutnya, hasil biopsi akan diteliti patolog. "Kalau ternyata sudah bersih dari kelainan, maka akan dipantau 6 bulan sekali selama 2 tahun."

Namun, bila kelainan yang ditemukan lebih luas lagi akan dilakukan konisasi; pemotongan rahim berbentuk kerucut. "Bila kelainannya masih prakanker, dengan konisasi pasti akan hilang. Sebab, pada stadium prakanker hingga stadium nol, maka kankernya masih berada di sel-sel selaput lendir."

Nah, sepertinya kita tak perlu lagi menunda-nunda pemeriksaan, ya, Bu. Manfaatnya jelas jauh lebih besar.

Indah Mulatsih(nakita)

GEJALA YANG HARUS DIWASPADAI

* Adanya keputihan yang berlebihan dan berbau busuk yang tidak sembuh-sembuh. "Memang, tak semua keputihan pertanda adanya kanker. Sebab, keputihan pun bisa saja karena adanya rangsangan lain. Karena itu, kalau timbul keputihan yang berbau busuk dan tak sembuh-sembuh sebaiknya diperiksakan ke dokter, apakah itu kanker atau bukan," saran dr. Nasdaldy, SpOG
*Adanya perdarahan "Terlebih lagi perdarahan setelah berhubungan intim. Kenapa jadi berdarah? Karena kanker itu tersentuh oleh penis laki-laki sehingga timbul perdarahan." Pokoknya, ujar Nasdaldy, kalau terjadi perdarahan di luar siklus haid sebaiknya patut diwaspadai. Memang tak semua perdarahan di luar siklus haid ini mengarah pada kanker. Bisa juga karena gangguan keseimbangan hormon atau kehamilan yang terganggu, tapi tetap saja perlu diwaspadai.
* Terjadi pembengkakan Bila kanker sudah mencapai stadium 3 ke atas, maka akan terjadi pembengkakan di berbagai anggota tubuh, seperti di kaki.
Indah

Tidak ada komentar: